Temanku Ali
Oleh Surya Gunawan
Seperti hari-hari sebelumnya, hari ini Ali juga datang terlambat ke sekolah. Sudah sepuluh menit berlalu sampai akhirnya Ali masuk ke kelas. Setiap hari pula Ali mesti mengutip sampah karena datang terlambat.
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan sampai Ali selalu datang terlambat. Aku selalu berpikir mungkin Ali selalu bangun kesiangan. Tapi hal itu rasanya tidak mungkin, sebab Ali adalah anak yang sangat rajin dan pintar, hanya saja dia selalu terlambat.
Setelah Ali duduk, akupun bertanya kepadanya, “kok kamu selalu terlambat Ali?” dengan nada setengah berbisik.
“Ah, tidak apa-apa,” jawabnya singkat sambil segera membuka tas dan mengeluarkan buku pelajaran beserta alat tulisnya.
“Sudah, ayo kita belajar,” ajaknya padaku.
Baca selengkapnya
Oleh Surya Gunawan
Seperti hari-hari sebelumnya, hari ini Ali juga datang terlambat ke sekolah. Sudah sepuluh menit berlalu sampai akhirnya Ali masuk ke kelas. Setiap hari pula Ali mesti mengutip sampah karena datang terlambat.
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan sampai Ali selalu datang terlambat. Aku selalu berpikir mungkin Ali selalu bangun kesiangan. Tapi hal itu rasanya tidak mungkin, sebab Ali adalah anak yang sangat rajin dan pintar, hanya saja dia selalu terlambat.
Setelah Ali duduk, akupun bertanya kepadanya, “kok kamu selalu terlambat Ali?” dengan nada setengah berbisik.
“Ah, tidak apa-apa,” jawabnya singkat sambil segera membuka tas dan mengeluarkan buku pelajaran beserta alat tulisnya.
“Sudah, ayo kita belajar,” ajaknya padaku.
Baca selengkapnya
Komentar